Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Satu Derajat

29 Agustus 2024   20:03 Diperbarui: 29 Agustus 2024   20:12 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh Cristian Ibarra dari pixabay.com

Kiamat sudah di depan mata.
Bukan
bukan kiamat yang datang dari Tuhan dan semesta.
Ini kiamat yang kita hadirkan sendiri
dari setiap limbah yang kita alirkan ke sungai-sungai dan lautan
dari setiap racun yang kita uapkan ke langit dan awan-awan
dari setiap jejak karbon yang kita tinggalkan di atas peradaban.

Karena itu
setiap suhu bumi menanjak satu derajat celcius
kiamat semakin dekat di depan mata.

Jadi jika dia terus naik melewati derajat demi derajat
apakah semuanya akan musnah?

Mungkin tidak
untuk angkasa raya, udara, bumi dan lautan yang menyelimutinya.
Mereka telah bertahan selama ribuan tahun
dan masih akan bertahan ribuan tahun berikutnya.
Mereka memang tercemar, rusak dan sekarat
tapi mereka selalu punya cara untuk pulih kembali.

Sementara kita,
kita-lah yang akan punah
bersama seluruh kemanusiaan, pengetahuan dan keangkuhan kita.

Kiamat sudah di depan mata
untuk kita dan satu derajat yang begitu menentukan.

---

barombong, 29 agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun