Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Rindu yang Sederhana

6 Agustus 2024   20:03 Diperbarui: 8 Agustus 2024   17:13 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Susan Cipriano dari Pixabay

Tuhan menciptakan rindu
dari ruang hampa di atas sofa
yang mestinya diduduki bersama sambil menatap siaran favorit
di layar TV.

Dari udara yang sepi dan senyap
yang mestinya dipenuhi suara ocehan
dan tawa kekasih hati.

Dari cangkir couple
mangkok couple
dan baju couple yang tidak terpakai
karena pemiliknya sedang tidak hadir di sini.

Tuhan menciptakan rindu dengan sederhana
agar kita bisa merasakannya dengan sederhana
dan mengungkapkannya dengan sederhana pula
lewat pesan yang dikirim ke gawai seseorang
lewat percakapan di telepon
atau dengan membeli tiket perjalanan
jika ingin segera dituntaskan.

Kita-lah yang membuat rindu bisa menjadi rumit.
Mengujinya dengan kata-kata
pertanyaan demi pertanyaan
bahkan membentenginya dengan tembok-tembok ego
rapat-rapat,
sehingga rindu terhimpit nyaris kehabisan napas.

Jadi daripada rindu balik menghimpit
dan membuat menderita
mengapa tidak mengungkapkannya segera
dengan cara-cara sederhana
lewat pesan yang dikirim ke gawai seseorang
lewat percakapan di telepon.

---

barombong, 6 agustus 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun