Beristirahatlah, hai jiwaku
nikmatilah kedamaian.
Kecaplah indahnya senyap yang disodorkan semesta.
Berjalanlah perlahan di tengah-tengah ruang hampa
tunduk dan tengadah
berlari, duduk
atau berbaring dalam damai.
Tidak ada yang bisa mengganggumu.
Hiruk pikuk dunia jadi entitas yang terserak di luar sana
di luar tembok-tembok tebal,
tembok yang kaubuat dari potongan kisah-kisah dari masa lalu.
Mereka tidak bisa menembus tembok itu
sekuat apapun mereka berusaha
tidak saat ini.
Jadilah seperti melati di tengah taman
yang akar-akarnya mencari air di antara relung-relung sepi
yang daun-daunnya mencari matahari dan udara dari keping-keping kesendirian.
Lalu dari kehampaanmu
lahirlah kuncup,
kelopak dan helai demi helai bunga
yang indah dan harum Â
seperti yang banyak dituliskan dalam kisah-kisah percintaan.
Beristirahatlah dalam damai, hai jiwaku
sampai kita siap
untuk meruntuhkan tembok-tembok tebal
dan kembali menghadapi dunia yang gaduh dan penuh ketidakpastian.
---
barombong, 10 maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H