Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Harapan di Ujung Jari

13 Februari 2024   21:07 Diperbarui: 13 Februari 2024   21:09 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan-lah yang menarik kita dari empuknya kasur dan selimut
untuk menyapa penanggalan
menyapa matahari entah cerah atau mendung
menyapa peradaban yang sudah menunggu.

Harapan jua yang membuat kita beramai-ramai
menggerakkan kaki menuju TPS masing-masing.

Harapan-lah yang membuat kita bersemangat
membuka lipatan kertas suara
memilah nama demi nama yang tertera di sana
lalu memilih nama yang paling berkesan di hati.

Setelah pada akhirnya tinta ditorehkan di ujung jari
satu lagi peran sebagai pemilik suara tuntas.
Kamu boleh menyebutnya hak
atau bahkan kewajiban.
Aku memilih menyebut tinta di ujung jari itu sebagai harapan.

Harapan untuk kehidupan yang lebih baik
harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Jadi sekecil apapun
harapan harus terus dijaga
karena harapan demi harapan itulah yang membuat negara kita
masih mampu bergerak maju.

---

barombong, H mines 1 pemilu 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun