Untuk mengetahui nomor urut calon pemimpin di surat suara, rakyat mungkin masih harus diajari.
Tapi pada segala retorika janji-janji surga tentang peradaban yang lebih baik, percayalah, rakyat sudah amat paham. Rakyat sudah cukup kenyang makan visi, misi dan program kerja.
Masalah kita hari ini adalah peran rakyat seolah tuntas setelah keluar dari bilik suara. Setelah memilih pemimpin, rakyat silakan berjalan pada jalannya dan pemimpin berjalan pada jalannya. Persetan apakah kedua jalan itu akan bertemu atau tidak.
Padahal mestinya setelah terpilih, setiap pemimpin harus mampu memimpin pemilih dengan baik.
Memberikan makanan untuk perut mereka, rumah untuk tubuh mereka, kecerdasan untuk otak mereka dan ketenangan untuk jiwa mereka. Agar kelak pada saatnya harus kembali memilih, mereka dapat memilih calon pemimpin dengan baik, bukan hanya sekadar memilih nomor urut di kertas suara.
Begitulah seharusnya kita bertumbuh bersama peradaban dari waktu ke waktu.
Jadi,
Sudah siapkah memilih pemimpin yang bisa benar-benar memimpin pemilih? Jika belum, tidak usah hiraukan puisi picisan ini. Sesama rakyat jelata dilarang saling membingungkan.
---
barombong, 19 desember 2023