Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Melarikan Diri

25 September 2023   21:15 Diperbarui: 25 September 2023   21:19 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari freepik.com

Pernahkah kaurasa terengah-engah setengah mati? Berlari sekuat-kuatnya sembari terbata-bata menghirup udara untuk memenuhi paru-paru? Telapak kaki sekeras-kerasnya menjejak bumi untuk membawa diri pergi sejauh-jauhnya?

Kamu tidak tahu akan ke mana kaki-kaki menuju. Yang kamu tahu harus melarikan diri segera dari sang pengejar bernama Kenyataan!

Anehnya, kamu tetap membiarkan diri berlari dan terengah-engah setengah mati, padahal kamu tahu sang pengejar selalu punya cukup mata, kaki dan waktu untuk memburu.

Jika pernah, tidak perlu takut, Kawan. Aku juga pernah mengalaminya. Berkali-kali.

Jadi mungkin saja pada salah satu ujung pelarianmu, kita akan bertemu. 

Saling menguatkan. 

Dan daripada terus berlari, lebih baik kita kembali pulang dan menghadapi sang pengejar dengan hati yang lebih luas.

---

raha, 25 september 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun