Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Jadi Berkat

18 Mei 2023   18:14 Diperbarui: 18 Mei 2023   18:24 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Elisa dari pixabay.com

Di telapak tanganmu ada garis-garis nasib yang dirajah takdir bersama semesta dan mozaik-mozaik waktu: masa lalu, sekarang dan masa depan.

Perhatikan baik-baik. Di sana bukan hanya garis nasibmu sendiri. Di sana juga ada garis nasib orang lain, saudara, kenalan dekat dan jauh, bahkan orang-orang yang sampai hari ini belum pernah mampir di kehidupanmu.

Kabar baiknya, dalam realita kamu selalu punya kesempatan memilih, garis nasib itu akan kauubah jadi sungai yang mengalir berlimpah sepanjang musim atau jadi retakan tanah yang kering kerontang tanpa kehidupan.

Dalam rangkaian kehidupan yang saling terhubung satu sama lain ini, apakah kamu akan jadi berkat atau jadi kutuk bagi sesama?

Di telapak tanganmu ada garis-garis nasib yang dirajah takdir bersama semesta dan mozaik-mozaik waktu.

--- 

kota daeng, 18 mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun