Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mengetuk Pintu Rumah

7 Mei 2023   19:44 Diperbarui: 7 Mei 2023   19:52 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Peter H dari pixabay.com

Malam menutup pintu rumah dari luar.
Tok! tok! tok!
bocah kecil mengetuk pintu yang tertutup itu.

Tidak ada jawaban.

Jari-jari mungilnya diketukkan kembali
berkali-kali
pada kayu pintu yang mulai kehilangan kehangatan.

Masih tidak ada jawaban.

Seiring dingin yang menjalar pada permukaan pintu
rasa takut mulai menyelimuti hati dan kepalanya.
Telinga mungilnya menangkap geram dan seringai
dari balik kegelapan
tapi dia tidak mau memalingkan matanya dari pintu rumah.

Dengan suara lirih
dia memanggil-manggil sang ibu
jari-jari mungilnya diketukkan kembali ke permukaan pintu.

Sesaat sebelum tangan-tangan kegelapan menggapai dan membawanya
pintu rumah terbuka.
Paras ibu hadir di ambang pintu
terkejut.
Lalu dia menggendong si bocah dan mendekapnya erat.
Dari mana saja kamu, Nak? tanyanya penuh welas asih.

Pintu rumah pun kembali tertutup.
Tidak butuh waktu lama sebelum pintu itu kembali menghangat.
Hangat
sehangat rumah.

---

kota daeng, 7 mei 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun