Nama Ganjar Pranowo sejak awal selalu bercokol di posisi atas survei-survei elektabilitas calon presiden 2024 bersama 2 nama lain yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Hanya saja berbeda dengan Anies Baswedan yang sudah dideklarasikan Nasdem lebih dulu dan Prabowo yang menempati posisi Ketua Umum Partai, kepastian Ganjar menjadi capres masih harus menunggu lampu hijau dari PDI-P, partai tempat sosok Ganjar bernaung.
Berbulan-bulan lamanya, masyarakat disuguhkan drama tarik ulur kandidat capres dari partai berlambang banteng tersebut. Dari segi elektabilitas Ganjar Pranowo bisa dikatakan tiada lawan, tapi alih-alih menonjolkan Ganjar, selama ini justru Puan Maharani yang mendapat branding paling besar dari PDI-P.
Inilah yang menimbulkan kebingungan dan polemik di tengah-tengah masyarakat. Syukurlah, tanpa menunggu terlalu lama lagi, pada hari Jumat (21/4) di Istana Batutulis, Bogor, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri secara sah memberikan penugasan kepada Ganjar Pranowo menjadi Capres 2024 dari partai PDI-P.
Walaupun sudah banyak yang memprediksi hal ini sebelumnya, peristiwa tersebut disambut dengan gembira oleh masyarakat khususnya para pendukung Ganjar Pranowo. Peristiwa ini juga berhasil menepis desas-desus kurang sinkronnya Jokowi dan Megawati. Arah PDI-P dan arah telunjuk Jokowi pada akhirnya mengacu pada orang yang sama.
Perhelatan pilpres masih kurang lebih setahun lagi, tapi berita yang datang dari partai banteng ini cukup berarti karena sangat menentukan dinamika politik berikutnya.
Nah, untuk masalah capres kita boleh lega, tapi masalah belum selesai sampai di sini. Malah mungkin masalah berikutnya bisa jauh lebih berpotensi menimbulkan polemik. Siapa yang akan jadi cawapresnya?
Ganjar mengharapkan cawapres yang kelak akan mendampingi dirinya memenuhi 3 kriteria berikut: (1) dapat bekerja sama dengan baik, (2) memiliki visi yang sama dan (3) memiliki komitmen yang sama untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam konstitusi dan pembangunan negara. Tapi setinggi apapun harapan Ganjar, keputusan mengenai cawapres akan berpulang pada rembuk para petinggi parpol. Apalagi dalam koalisi besar setiap parpol pasti ingin kepentingannya terakomodasi.
Pasca deklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDI-P, awak media sempat mewawancarai Presiden Jokowi untuk meminta pendapatnya mengenai cawapres yang ideal untuk Ganjar. Pak Jokowi memberikan jawaban diplomatis dengan menyebut beberapa nama yang menurutnya layak mendampingi Ganjar Pranowo seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwal Kamil, Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto.
Sebenarnya tidak ada nama yang benar-benar baru, karena nama-nama ini sudah terlebih dahulu beredar di tengah-tengah masyarakat. Jadi masih sulit membuat prediksi siapa kira-kira yang punya kans paling besar menjadi cawapres Ganjar.
Kabarnya hari ini (24/4) PDI-P akan melakukan konsolidasi untuk menyaring beberapa nama cawapres yang nantinya juga akan didiskusikan dengan partai-partai lain dalam koalisi.
