Cara lain yang bisa digunakan untuk mengecek kemampuan bayar anggota adalah menghitung rasio pinjaman anggota. Rasio ini mengukur pendapatan yang dialokasikan untuk membayar angsuran pinjaman dibandingkan dengan jumlah seluruh pendapatan.Â
Idealnya rasio ini tidak lebih dari 40%. Di atas itu anggota bisa mengalami kesulitan membagi pendapatan untuk pembayaran pinjaman dan biaya hidup yang lain.
Data yang bisa digunakan untuk membantu analisis kredit misalnya riwayat transaksi keuangan anggota sebelumnya, rekening koran di koperasi atau bank dan seterusnya.
Berikut, dalam CBL jaminan utama pinjaman adalah tabungan si peminjam sendiri (bisa juga ditambah dengan tabungan keluarga yang masih dalam tanggungan). Jaminan lain seperti sertifikat, BPKB dan lain-lain hanya untuk alternatif mitigasi risiko dan tidak dimaksud untuk menjadi jaminan utama.
Memperdalam Analisis KreditÂ
Analisis kredit dilakukan melalui wawancara, pengecekan portofolio simpanan dan pinjaman anggota, pengecekan dokumen-dokumen pendukung analisis kredit serta survei lapangan jika dibutuhkan.
Analisis kredit harus dilakukan secara mendalam untuk memastikan anggota benar-benar memiliki kemampuan bayar yang sesuai dengan pengajuan pinjamannya. Jika ada risiko (selisih antara jumlah simpanan dan pengajuan pinjaman), petugas kredit sudah bisa memetakan mitigasi yang dilakukan jika nanti benar-benar terjadi kelalaian pembayaran pinjaman.
Dengan demikian, jika pengajuan pinjaman anggota pada akhirnya disetujui, keputusan itu dapat lebih dipertanggungjawabkan. Pinjaman tersebut juga sungguh-sungguh membantu anggota menyelesaikan masalah keuangannya dan di sisi lain koperasi lebih aman. Jadi dalam pencairan kredit bukan saja mengejar kuantitas, melainkan juga kualitas kredit yang diberikan kepada anggota.
Pinjaman adalah KepercayaanÂ
Selama ini masih banyak anggota yang memiliki pola pikir kalau memperoleh pinjaman dari koperasi adalah hak setiap anggota. Ini membuat sebagian anggota menganggap remeh atau malah mengabaikan pengembalian pinjaman yang sudah diterimanya. Padahal kredit adalah kepercayaan yang diberikan dari anggota-anggota koperasi yang lain melalui pengurus dan pengelola koperasi.
Dari sisi anggota, seyogyanya kepercayaan tersebut dijaga dengan baik dengan berusaha mengembalikan pinjaman tepat jumlah dan tepat waktu.Â
Dari sisi koperasi, pengurus dan pengelola yang mendapat mandat dari segenap anggota untuk menjalankan koperasi harus memastikan setiap pinjaman yang diberikan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu anggota yang berkarakter baik, sudah terbukti kredibilitasnya (termasuk dalam pengembalian pinjaman sebelumnya) dan bisa dipercaya, memiliki penilaian yang lebih tinggi dalam CBL.