tentang sawah-sawah yang siap dipanen
tentang anak-anak yang bermain bola di atas tanah lapang
tentang malam-malam yang diiringi nyanyian jangkrik
tentang jalan-jalan pengerasan yang mulai diganti jalan beraspal.
Ada bahagia
setiap kamu mengucapkan kata demi kata dengan begitu hidup
sehingga aku seperti bisa menikmati desa yang begitu asri dari suaramu
tanpa perlu menapaki jalan ke sana sedikitpun.
Kamu juga berharap
jaringan internet akan segera tiba
sehingga desamu ikut juga mencicipi majunya peradaban
dan ikut jadi saksi loncatan-loncatan sains
serta teknologi yang gilang gemilang.
Kita juga akan jadi lebih dekat, katamu
bertukar kisah lewat gawai seperti
dua orang yang bercakap-cakap dan memandang wajah satu sama lain.
Aku pun ikut bahagia.
Tapi tahukah kamu?
Kota
peradaban yang kamu impikan
loncatan-loncatan teknologi
bisa jadi teman
tapi bisa juga jadi lawan.
Aku bahagia tapi juga khawatir.
Entah mengapa?
Mungkin karena takut kehilangan kata-kata yang begitu hidup
takut kehilangan desamu
takut tidak menemukanmu lagi sekalipun kita akan bertukar kisah
dengan memandang wajah satu sama lain.
---
kota daeng, 19 maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H