Telingaku bermenit-menit, berjam-jam ditelan sepi
semangatku apalagi.
Sepi
bahkan udara kelu
dan jantung pun berdetak ragu-ragu.
Krrrr...
samar-samar terdengar suara mesin hitung uang
sesaat
lalu ...
sepi lagi.
Samar-samar aku mendengar langkah sepatu
bukan hanya seorang.
Jantungku hampir melompat keluar ketika pintu ruangan dibuka tiba-tiba.
"Kamu!" pria berwajah kasar dengan codet di sana-sini menunjukku "Ada yang menebusmu!"
Teman pria itu membuka ikatan kaki dan tanganku dengan kasar.
"Aku..., aku bebas?"
Pria berwajah kasar tersenyum mengejek.
"Dia hanya akan membawamu ke tempat penyekapan yang lain."
Mendengar kabar buruk itu
sepertinya sekarang jantungku benar-benar melompat keluar.
Oh, Tuhan
Siapa yang akan menelanku kali ini?
---
kota daeng, 17 maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H