Lama kelamaan
aku mulai melupakan rasa jenuh
seperti melupakan rasa manis saat menyesap kopi hitam.
Di sini
aku mulai menikmati denyutan waktu
setiap detaknya
ritme serta dinamikanya
yang memanggil jiwa raga untuk luruh ke dalamnya
seperti cakrawala senja yang memanggil burung -burung camar pulang.
Jadi aku tidak akan melirik arloji untuk kesekian kali
karena aku bukan sedang menunggu.
Aku hanya sedang menikmati waktu
menikmati setiap detaknya
yang selalu mengingatkan pada detak kehidupanku sendiri.
---
kota daeng, 17 maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H