Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Angin Sepoi-sepoi Rindu Badai

7 Januari 2023   19:35 Diperbarui: 7 Januari 2023   19:46 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh SEBASTIEN MARTY dari pixabay.com

Pada sandal jepit putus yang ditinggalkan pemiliknya
di atas tanah bercampur lumpur
angin sepoi-sepoi bertanya,
"Bilakah badai akan tiba?"

Tapi sandal jepit bergeming
luruh dalam sepi
di tengah salah satu lorong pasar rakyat.

Keramaian tahun baru sudah pergi
tinggal para pedagang yang termangu berteman sunyi.

Kecewa
angin sepoi-sepoi terbang rendah
menyusuri sudut-sudut pasar yang gelap dan dekil
mencari jawaban
juga pemilik sendal jepit yang ditinggalkan sendirian.

Sekian lama mencari
jawaban datang dari seorang bapak tua penjaja gula aren
"Ayo berkemas-kemas, Kawan! Badai akan segera tiba!"

Yang lain pun keluar dari lapak
mengamati langit yang semakin gelap.
Baris-baris hujan mulai jatuh satu-satu
dan angin mulai bertiup deras
mengibarkan pucuk-pucuk pepohonan
dan terpal para pedagang.

Cemas merambat di wajah-wajah mereka
sebaliknya
angin sepoi-sepoi terlihat gembira
dia akan segera pulang
bersatu kembali dengan badai yang sudah dinantikannya.

---

kota daeng, 7 januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun