Di bawah langit abu-abu
seorang lelaki tua duduk memejamkan mata.
Dia larut dalam doa yang panjang
dan sepi yang dalam
tidak peduli tabuhan gendang
pun riuh tari-tarian di balik panggung pesta
memenuhi udara.
Seorang wanita perlahan mendekati lelaki tua.
Rambut panjangnya berkibar-kibar karena dilinting bayu.
Wajahnya begitu hangat
tapi matanya menatap dingin.
"Desember ... "
sapa lelaki tua dengan takzim.
"Apa yang kauinginkan?" tanya sang wanita.
"Kamu sudah tahu apa yang kuinginkan."
Wanita mengangguk.
Setelah riuh tari-tarian berhenti
dan irama gendang tidak terdengar lagi
langit abu-abu pun menumpahkan hujan yang dahsyat.
Tari-tarian manusia seketika digantikan tarian alam
air yang jatuh dari langit
menari bersama angin dari puncak-puncak bukit.
Di antara tirai hujan yang semakin rapat
lelaki tua masih duduk memejamkan mata
tapi kali ini bukan larut dalam sepi atau doa.
Di sana
dia dan Desember sedang asyik bercengkerama
layaknya dua sahabat lama yang baru bersua.
---
kota daeng, 27 desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H