Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika Radio Jadi Sahabat

8 Desember 2022   20:19 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:28 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh StockSnap dari pixabay.com

Hanya gendang telinga saja
cukuplah sudah
jika radio yang jadi teman arungi malam.

Lewat pendengaran kita sudah bisa memahat imajinasi
jadi aneka rupa di depan mata.
Jadi badut-badut pecicilan saat para penyiar mengobrol kocak
jadi langit warna-warni saat lagu asmara beredar di udara
jadi siluet masa lalu saat lagu kenangan diputar kembali
jadi jalanan yang sesak dan gaduh saat mendengarkan laporan lalu lintas
jadi rumah
saat penyiar mengantar percakapan yang penuh kehangatan.

Hanya gendang telinga saja
cukuplah sudah
jika radio yang jadi sahabat di antara sepi.

Lewat pendengaran kita sudah bisa mengukir intonasi dan melodi
jadi segudang sensasi
yang selalu bisa muat di ruang hati.

----

kota daeng, 8 desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun