Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malaikat di Tepi Telaga

11 November 2022   20:24 Diperbarui: 11 November 2022   20:29 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Stefan Keller dari pixabay.com

Satu malaikat duduk di tepi telaga yang berselimut kabut.
Kakinya diayun-ayunkan perlahan
sesekali menyibak air telaga yang sejuk.

Satu dua helai bulu sayapnya terjatuh ke atas bunga ilalang.
tapi dia nampak tidak terlalu peduli.

Dia lebih peduli pada kabut
yang mulai memudar karena matahari yang menghangat.

Dari sisi telaga yang lain
seorang gadis berambut panjang melangkah ragu-ragu ke arahnya.
Gadis itu manis sekali
pipinya merona seperti senja
dan matanya seperti pelangi.

Malaikat pun tersenyum karena yang dinanti sudah sampai di sini.
Dia lalu berdiri
meraih sepasang sayap putih bersih lainnya yang tertelungkup di atas rerumputan
dan berlari menghampir gadis itu.

"Kamu sudah siap?" tanya malaikat.
Gadis itu terdiam sejenak sebelum mengangguk.
"Aku akan mengajarimu menggunakan sayap ini,
lalu kita akan pergi ke tempat di mana seharusnya kamu berada."
Gadis itu kembali mengangguk
keraguan kini tidak nampak lagi di wajahnya.

Dua malaikat berjalan bersisian di tepi telaga
mereka akan segera pergi
ditemani cahaya matahari.

----

puisi untuk @fransiska.ncis

kota daeng, 11 november 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun