Jadi dengan suku bunga 0% sekalipun masih ada sejumlah benefit yang bisa kita dapatkan. Jika kita memang menginginkan manfaat berupa imbal hasil dari dana yang kita investasikan, masalah yang harus diwaspadai sebenarnya bukan hanya suku bunga 0%.
Malah sekalipun bunga tabungan bank di atas 0%, katakanlah 1%, 2%, 3% atau lebih, masih ada musuh tak kasat mata lain yang bisa menggerus nilai uang kita: inflasi!
Jadi dengan suku bunga tabungan di atas 0% sekalipun, nilai uang kita tetap berkurang jika level suku bunganya masih di bawah level inflasi.
Untuk menjaga agar nilai uang kita tidak tergerus inflasi, maka kita sebaiknya menggunakan instrumen tabungan yang imbal hasilnya lebih besar atau minimal sama dengan inflasi.Â
Sebagai contoh inflasi tahunan di bulan Agustus 2022 sebesar 4,69%. Agar nilai uang kita tidak tergerus, kita harus menempatkan uang kita pada instrumen investasi yang memiliki imbal hasil minimal 4,69% per tahun.
Biasanya instrumen tabungan seperti ini memiliki karakteristik yang khas, seperti misalnya jangka waktu investasinya relatif lebih panjang, misalnya: emas, obligasi, reksadana, saham atau komoditas. Produk-produk tabungan perbankan sebagian besar memang tujuannya untuk kebutuhan jangka pendek atau dana yang sifatnya mobile. Oleh karena itu, perbankan memberikan bunga tabungan yang relatif rendah.
Sisi Lain Bunga 0%
Setiap bank sentral dan otoritas keuangan sebuah negara pasti sudah memiliki analisis mendalam dan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan angka suku bunga acuan, karena keputusan ini akan membawa dampak besar pada perekonomian negara tersebut. Oleh karena itu suku bunga 0% tidak perlu jadi isu yang harus dikhawatirkan berlebihan.
Kalau ada yang bilang, "mending saya tarik tabungan kalau bunganya 0% untuk diinvestasi ke tempat lain atau sekalian diputar jadi usaha," justru ini adalah side effect yang diharapkan. Dengan terjadinya aliran uang, baik ditempatkan pada instrumen investasi lain, digunakan untuk usaha produktif atau untuk belanja sekalipun, diharapkan ekonomi juga ikut bergerak. Pergerakan uang seperti ini memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perekonomian dibanding hanya menjadi dana yang idle di bank.
Saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu pasca pandemi Covid-19 ditambah dengan dampak perang Rusia-Ukraina. Sebagai bagian dari sistem ekonomi global, negara kita juga pasti terpengaruh oleh kondisi tersebut. Jadi pemerintah saat ini memang berupaya terus mencari cara menggenjot perekonomian.
Wasana kata, suku bunga bukan satu-satunya benefit menabung di bank. Seperti sudah disampaikan di atas, keamanan dana kita dan kepraktisan transaksi di era digital menjadi benefit lain yang harus diperhitungkan. Jika memang ingin mengejar suku bunga sebagai imbal hasil tabungan, jangan lupa memperhitungkan faktor inflasi, sehingga kita dapat menggunakan instrumen investasi yang tepat. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H