Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Salam dari Planet Biru

25 Juni 2022   13:45 Diperbarui: 25 Juni 2022   22:46 3849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay/95c

Sekalipun menjadi yang terkecil di tata surya
kamu-lah yang pertama disapa matahari
jadi jangan berkecil hati, Merkurius.

Dewi Cinta meminjam namamu, Venus
jadi tetaplah menjadi senyum di langit senja
karena senyum sering kali jadi awal sebuah cinta.

Fobos dan Deimos di pelukanmu
pun Dewa Perang tertaut padamu
tetaplah jadi pembakar semangat di balik merahmu, Mars.

Menjadi yang terbesar tidak pernah mudah, Jupiter
tetapi kita semua punya rahasia kecil
dan aku akan menyimpan rahasiamu di pelupuk mata rapat-rapat.

Mari berharap kita dapat bersua lagi pada garis imaji.
Aku akan jadi siluet hitam di atas pasir abu-abu
dan kalian jadi titik-titik cahaya di langit merah jambu.

Kita akan merayakan pagi
dan bersama cangkir kopi setengah isi
akan kusampaikan salam dari planet biru.

---


kota daeng, 25 juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun