Wanita itu menatap gunting di atas meja rias berjam-jam lamanya dalam tatapan nelangsa dan hampa. Dia lalu membuka jendela, mengamati matahari pertama Juni.
Angin masih berembus mengikuti waktu, kicau burung di ujung pagi perlahan-lahan berganti deru mesin-mesin diatas jalanan. Kehidupan masih berjalan seperti biasa.
Tidak adil! Teriak wanita itu dari dalam hati yang remuk redam.
Kehidupan di luar sana semestinya berhenti dan dunia runtuh karena dia baru saja hancur dikhianati.
Tapi yang terjadi, kehidupan telah membuat tragedi besar putus cinta jadi seperti pariwara singkat saja dalam sebuah film panjang.
Wanita itu berpaling, mengulurkan tangannya ke atas meja rias ...
Dia mengambil sisir yang tergeletak di samping gunting, lalu menyisir rambutnya berjam-jam lamanya.
Mungkin dia harus belajar untuk tegar
paling tidak sampai matahari pertama bulan Juli.
---
kota daeng, 9 juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H