Selamat pagi
aku menyapa jantung yang mengambil ancang-ancang panjang
seolah hari ini kami akan bekerja keras membolak-balik jalan kehidupan.
Padahal kehidupan hari ini akan berjalan selow seperti biasa
menyeruput kopi panas
meneliti data demi data
membuat laporan
adu argumen dengan teman beda divisi
mengunyah fastfood
duduk 9 jam di depan monitor komputer
dan jam-jam berikutnya di depan gawai.
Sampai ujung malam tiba
iramanya melambat
dan aku mengucapkan selamat malam.
Aku kadang lupa padanya yang selalu ada di sana
memompa semangat dan darah ke seluruh tubuh
seperti dia yang kadang lupa kapan persisnya pertama kali berdetak untukku.
Kami kurang akrab belakangan ini
jadi mungkin sesekali aku harus memberinya hadiah
misalnya
saat mengucapkan selamat pagi
aku pun ikut mengambil ancang-ancang panjang
lalu kami berlari kencang bersama-sama seperti layaknya sepasang teman
yang mengejar keberuntungan di balik matahari.
---
kota daeng, 23 mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H