Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lampu Minyak

26 April 2022   20:54 Diperbarui: 26 April 2022   21:16 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari kompas.com

Sudah malam, Nak
tutuplah jendela di tepi meja belajarmu.
Lagipula angin dari luar deras berembus
api pelitamu yang bergerak-gerak tak menentu
membuat bayangan pensilmu menari-nari
di atas kertas.

Untuk saat ini
bersahabatlah dengan lampu minyak
dan jendela yang harus kaututup
setiap matahari terbenam.

Kelak
bapak dan ibu akan mengganti lampu pelita itu
dengan lampu pijar
yang cahayanya tidak akan bergerak kesana-kemari
sekalipun kamu membuka jendela kamar lebar-lebar.

Bahkan cahayanya akan membantumu mencerna
dunia luas di luar sana
siang
atau malam.

---

kota daeng, 26 april 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun