Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

3 Puisi Jumat Agung

15 April 2022   07:51 Diperbarui: 15 April 2022   07:56 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Padahal dia tidak ingin meminta uang, makanan atau minuman
untuk menghangatkan tubuhnya yang nyaris beku
dia hanya ingin meminta pengampunan.

Dari kejauhan dia melihat cahaya dari sebuah rumah
dia pun melawan badai untuk mendekati rumah itu.
 
Setelah beberapa ketukan
pemilik rumah membuka pintu dan menyapa.
"Masuklah, Kawan. Apa yang kamu butuhkan?"
"Aku butuh pengampunan untuk dosa-dosaku," sahut pendosa tua dengan suara bergetar.

Pemilik rumah tersenyum hangat
"Kami hanya punya teh hangat dan makanan.
Sepertinya kamu lebih membutuhkannya saat ini."

Pendosa tua terlihat sedikit kecewa
tapi tetap menerima tawaran pemilik rumah
lalu makan dan minum untuk menguatkan tubuhnya.

Di ujung malam
jiwanya pun pergi dengan tenang.

Samar-samar dia mendengar suara pemilik rumah yang hangat
"Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku
di dalam Firdaus."

***

kota daeng, jumat agung 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun