Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Asap Hitam

8 April 2022   20:23 Diperbarui: 8 April 2022   20:26 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk puisi asap hitam dari kompas.com/BUDI CANDRA SETYA

Suhu udara dan kepala semua orang meninggi. Klakson bersahut-sahutan. Suara orator campur baur dengan deru mesin-mesin kendaraan.

Asap hitam pekat dari ban-ban bekas yang dibakar di atas aspal membumbung tinggi. Bersama asap hitam itu mahasiwa-mahasiswa yang merayakan perjuangan sedang melangitkan sumpah serapah untuk oligarki.

Di bawah asap hitam, puluhan kendaraan terjebak macet yang solid. Macet yang tidak mudah rapuh oleh pengalihan arus di sana-sini. Bersama asap hitam, para pemilik kendaraan juga sedang melangitkan sumpah serapah untuk mahasiswa-mahasiswa itu.

Jika sudah demikian yang terjadi, sumpah serapah siapakah yang akan mencuri perhatian pemilik langit?

--- 

kota daeng, 8 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun