Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pemuda Rusia dan Gadis Ukraina

28 Februari 2022   20:18 Diperbarui: 28 Februari 2022   20:20 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Tanpa kata-kata
seorang pemuda memandang wajah seorang gadis, kekasih hatinya.
Wajah mereka dibatasi kaca jendela kamar sang gadis
yang memantulkan cahaya bulan setengah purnama.

Tanpa kata-kata
mereka berbagi ketakutan dan kesedihan.

"Kamu harus segera pergi," ucap pemuda.
Gadis jelita mengangguk pelan.

Tanpa kata-kata pemuda pun meninggalkan rumah sang gadis
bulir air mata jatuh dalam senyap
lalu malam meniup embun ke kaca jendela.

Tidak sampai 24 jam kemudian
kaca jendela hancur berkeping-keping
akibat ledakan salah satu rudal dari pesawat pengebom
setelah itu angkatan darat merangsek masuk
bersama kendaraan-kendaraan lapis baja merayapi jalan-jalan kota
yang sepi seperti kuburan.

Di antara pasukan infantri
sang pemuda menatap nelangsa ke arah rumah sang gadis.

Cinta tidak kenal geopolitik
pun tidak kenal warna bendera kebangsaan
jadi mereka hanya bisa berharap agar perang segera berlalu.

---

kota daeng, 28 februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun