Seringkali mata kita bisa bercerita lebih banyak
dibanding berlembar-lembar surat cinta
atau berbait-bait elegi.
Seringkali dia bisa memancarkan lebih banyak cahaya
daripada yang mampu diserapnya
memutar lebih banyak memori
daripada yang mampu direkamnya.
Jika bibir menumpahkan isi kepala
maka mata mengungkapkan isi hati.
Jadi saat seseorang sedang enggan berbicara
mungkin dia hanya sedang ingin bercerita dengan matanya.
Bacalah apa yang ada di sana
debu masa lalu, pendar bahagia atau bahkan air yang menggenang
bacalah semua kisah tanpa prasangka.
Pun jika orang yang berada dalam cermin
sedang enggan berbicara
bacalah kisah-kisah yang tersirat di dalam bening matanya.
Siapa tahu ada lilin yang minta dinyalakan
kunci yang minta ditemukan
atau kisah lain yang belum pernah diketahui orang di depan cermin.
Di sana akan ada
sedih
bahagia
cemas
rindu
yang jalin-menjalin menjadi cerita tanpa tepi.
Nikmatilah
sebelum mata menangkap dan melepas cahaya penghabisan.
---
kota daeng, 26 januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H