Sebenarnya ribut-ribut Tempat Jin Buang Anak ini tidak akan terjadi kalau saja video koar-koar Edy Mulyadi itu tidak menjadi viral. Mungkin kalau pembicaraan itu hanya terjadi pada lingkup komunitas kecil saja, tanpa ada yang membocorkan ke luar, tidak akan terjadi kekisruhan ini.
Sudah banyak contoh polemik yang terjadi dan rawan dipelintir oleh berbagai pihak hanya karena ketidakmampuan kita menahan diri. Menahan diri dari mengunggah konten atau menahan diri dari menyebarkan konten yang berpotensi menimbulkan konflik.
Dalam hal ini kita mesti paham, begitu sebuah peristiwa direkam dalam media digital, di situ muncul risiko peristiwa tersebut akan tersebar luas.
Peristiwa pribadi saja seperti adegan intim selebritis bisa bocor ke ruang publik, apalagi video yang bisa menyinggung perasaan sebagian masyarakat. Lebih-lebih kalau video tersebut memang sengaja diunggah ke khalayak.
Tanpa disengaja pun risiko untuk viral tetap bisa terjadi. Kita pasti masih ingat dengan video penendang sesajen yang juga viral belum lama ini
Kabarnya video tersebut awalnya hanya diunggah ke grup kajian ibu-ibu. Tapi ya, sekali lagi, tidak ada yang bisa menjamin konten yang sudah dibagikan di dunia maya tetap diam pada tempatnya. Jadi pemegang peranan penting adalah man behind the gun. Kita-lah yang mestinya lebih bijaksana dalam mengunggah dan menyebarkan sebuah konten.
Demikian 3 pembelajaran yang bisa kita petik dari kasus ini. Selektif terhadap kata-kata yang akan diucapkan, memupuk tenggang rasa dengan orang yang berbeda serta lebih bijaksana saat mengunggah atau membagikan konten kepada orang lain. Semoga bermanfaat. Â (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H