Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Postmortem

12 November 2021   20:33 Diperbarui: 12 November 2021   20:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk puisi Posmortem dari pixabay.com

Dingin
sepi

keluh seorang pria dalam bisu
bisu yang sama telah menggigit bulan setengah purnama di langit kelabu.

Di bawah bulan setengah purnama
wajah pria itu pucat seperti mayat
entah apa yang terjadi kalau matahari yang bersinar di atas sana?
Apakah wajah itu mulai merona
atau sebaliknya
terbakar seperti lakon di film-film klasik tentang manusia kelelawar.

Syukurlah
ladang yang tadinya sunyi seperti kuburan
saat ini mulai ramai oleh petugas
dan mobil-mobil dengan lampu strobo.

Masih dingin
tapi akhirnya aku memiliki teman di sini.
ucap pria itu dalam bisu.
Bisu yang sama nyaris menelan ruang otopsi
dan dua orang pria lainnya yang berjibaku dengan waktu
di balik perkakas bedah mereka. 

--- 

kota daeng, 12 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun