"Ayo pulang, Nak!"
Emak sudah berkali-kali memanggil bocah yang asyik bermain di rumah tetangga. Tapi si bocah tidak terlalu peduli dengan panggilan itu.
Rupanya di rumah tetangga dia disuguhi aneka makanan dan minuman. Dia juga punya mainan di sana. Ini yang membuatnya betah.
"Sudah, Mak. Masih asyik dia. Sebentar aja lagi baru dipanggil pulang," sahut ibu tetangga dari atas kursi malasnya di beranda. Dia sejak tadi selalu menimpali panggilan Emak.
Emak menggeleng. "Dia sudah main lama sekali, Bu. Gak enak," sahut Emak.
"Ah, gak apa-apa kok."
Tapi kali ini Emak sepertinya ngotot. Kalau tadi hanya dipanggil-panggil dari depan pintu, kali ini Emak ikut masuk ke dalam ruang tamu.
"Tom!" panggil Emak kepada bocah usia 7 tahunan yang sedang asyik di situ. Ada mobil-mobilan di kedua tangannya dan banyak sisa coklat di sela-sela bibirnya. Bocah itu memalingkan wajahnya ke asal suara.
"Ayo pulang."
Tom pasang ekspresi tidak setuju. Emak pun mendekat lalu membisikkan sesuatu ke telinganya. Ekspresi Tom berubah.