Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mewariskan Pagi

28 September 2021   20:23 Diperbarui: 28 September 2021   20:30 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi memang penuh pesona
keindahannya telah ditulis pada jutaan bait puisi
ditangkap jutaan mata kamera
bahkan mungkin kamu punya
laci memori khusus untuk menyimpan pesonanya
juga kisah-kisah tentangnya.

Cangkir kopi yang mengepul
kicauan burung dari dahan pepohonan
udara sejuk yang menentramkan raga dan jiwa
matahari yang memanen embun
atau harapan-harapan baru yang selalu dipanjatkan
bersamanya.

Yang sering tidak kita sadari
adalah pagi punya sebuah pertanyaan ...
 
Bisakah kita mewariskan keindahannya pada generasi mendatang?

Bukan hanya dengan citra digital atau buku-buku syair
tapi dengan pengalaman serupa yang kita rasakan pagi ini.
Menghirup udara yang sejuk
ditemani embun
dan cangkir kopi yang masih mengepul.

Atau pertanyaan yang lebih tepat untuk kita,
bersediakan kita mewariskan keindahannya?

---

kota daeng, 28 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun