Kita sedang berada di tengah peperangan
tanpa derap infantri bersenjata besi
tanpa suara ledakan granat atau peluru kendali
tanpa deru kendaraan tempur
tanpa aroma mesiu.
Perang kita adalah perang urat saraf
melawan musuh tidak kasat mata
yang bisa bersembunyi dalam setiap hela napas kita.
Pasukan kita bekerja dalam senyap
di antara derit dan kedip mesin-mesin medis.
Sebagian lagi bekerja di balik tabung reaksi
dengan formula yang presisi
untuk menciptakan kekebalan bersama.
Bagaimana dengan kita?
Kita yang sedang menderita
kehilangan orang-orang tercinta
kehilangan nafkah
kelaparan
kesakitan
ketakutan?
Sekalipun kita adalah korban perang
kita pun bisa memberi andil untuk memenangkan perang ini.
dengan menunda sejenak memutar roda peradaban.
Dalam perang ini
keheningan adalah kekuatan
dan berdiam diri
adalah amunisi untuk menang.
---
kota daeng, 29 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H