Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malaikat Tanpa Sayap di Tengah Pandemi

27 Juli 2021   20:26 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:34 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar malaikat dari pixabay.com

Pandemi adalah waktu mengasah nurani
waktu malaikat-malaikat tanpa sayap keluar dari sembunyi.

Ada yang menyumbang materi
menyisihkan rezeki untuk yang kehilangan rezeki
ada yang mengorbankan waktu untuk mengangkat orang-orang yang terjatuh
untuk yang berkorban tenaga untuk pada penderita
ada yang belum sempat tidur untuk terus menyalakan mimpi-mimpi para korban
yang nyaris kehilangan asa.

Pun tanpa itu semua
masih ada yang menyumbang doa dan air mata.

Sedangkan aku
aku bisa melakukan semuanya itu tanpa perlu berbuat apa-apa
dalam diam aku justru membuat semuanya bergerak
aku berdaya dalam kestatisanku.

Aku adalah ketidakseimbangan
kadang-kadang aku disebut kesenjangan.
 
Para malaikat tanpa sayap itu
apakah mereka bahagia melakukannya?

Jika ya,
mestinya mereka mengucapkan terima kasih kepadaku. 

---

kota daeng, 27 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun