Mestinya kita sekarang sedang memastikan pemulihan berjalan mulus atau siap-siap kembali melakukan ekspansi setelah berbulan-bulan asap dapur tidak mengebul seperti biasanya.
Tapi apa yang terjadi?
Kurva kembali menanjak, membuat kita seperti murid yang gagal naik kelas. Kita harus kembali membuka lembar demi lembar buku pelajaran yang penuh nelangsa.
Tapi dibanding mengutuki kegelapan, lebih baik kita mengambil sisi positif dari fenomena ini: kita semakin akrab dengan pandemi.
Kita pun jadi semakin paham, bukan virus-lah yang membuat sistem kesehatan kolaps atau ekonomi megap-megap, tapi kita sendiri. Kita manusia kepala batu dan kepala angin.
Jadi ya, dinikmati saja fenomena ini dengan bertanya "Pandemi, apa kabar hari ini?" seperti menanyakan kabar kawan lama yang mampir dan menginap beberapa hari di rumah kita.
Sampai pada akhirnya kita semakin paham, bukan vaksin-lah yang membuat kita kebal, tapi kebulatan tekad untuk segera menutup lembaran terakhir buku pelajaran yang penuh nelangsa.
---
Messawa, 17 Juni 2021