Pandemi memang menghentikan ibadah haji
tapi dia hanya memasung gerak
dan membelenggu jarak.
Tapi mulut yang dikendalikan dengki
serta jemari yang tidak terkendali
memasung nilai
dan membelenggu arti.
Miliar, triliun dan berapa digit pun dana haji di sana
tinggallah onggokan angka yang kehilangan arti
jika hanya jadi komoditas politik.
Haji
perjalanan religius yang tidak pernah sepi
karena setiap insan rindu mengecap nikmat Ilahi.
Tapi kali ini
kita harus menundukkan kepala
untuk perjalanan religius yang lebih hening
dan kita harus menjaga lisan serta jemari
untuk perjalanan bangsa yang lebih beradab.
---Â
kota daeng, 6 juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H