Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Jantung Lautan

25 April 2021   19:27 Diperbarui: 25 April 2021   19:33 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar puisi Jantung Lautan untuk #KRINanggala402 Gambar dari pixabay.com

Tidak ada kata berpisah, Pelaut!
Sekalipun kalian akan terus berlayar menyusuri palung-palung segara
tempat subuh dan senja luruh
dan kami akan terus menanti di dermaga
ditemani tabah dan doa.  

Tidak ada air mata, Pelaut!
karena samudra sudah menangis bersama kami
tidak ada isak
karena ombak telah meneriakkan ratap kami.

Berlayarlah jauh, Pelaut!
berlayarlah ...

Tinggalkan segala kefanaan
dekaplah keabadian yang berdetak bersama jantung lautan. 

---

kota daeng, 25 April 2021 

Turut berdukacita sedalam-dalamnya untuk seluruh kru #KRINanggala402

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun