Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alam Mengetuk Pintu Rumah

6 April 2021   20:16 Diperbarui: 6 April 2021   20:21 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Alam mengetuk pintu rumah kita yang diam dalam tenang
dua ketukan
tiga ketukan
empat ketukan.

Sayangnya telinga tidak bisa mendengar ketukan-ketukannya yang khas
dan penghuni rumah berada di ruang tengah
tempat pengantin berhias.

Penghuni rumah yang lain berada di dapur
bergelut dengan bahan-bahan makanan dan minuman untuk resepsi nanti malam.

Semua larut dalam euforia pesta. 

Lima ketukan
enam ketukan
tujuh ketukan
pintu rumah masih diam dalam tenang.

Padahal alam hanya ingin memberitahu
agar kita berdiam diri sejenak
karena ia ingin memindahkan rumah kita dari bahu kanan ke bahu kirinya.

--- 

kota daeng, 6 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun