Bulan biru
baru saja pindah dari langit malam
ke dalam bola matamu.
Jika di langit malam
menebar syahdu seolah setiap kata doa
terukir di sana,
di matamu dia
menebar rindu seolah setiap kata cinta
menyatu di sana.
Aku jadi seperti siluet
yang menatap bayangan bulan biru di atas danau
merasa bisa menggapainya
tapi malah jatuh tenggelam
dan terus tenggelam.
Terengah-engah ingin keluar
tapi ternyata pelupuk telah terkatup.
Apakah aku yang dalam mimpimu?
---
kota daeng, 4 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H