Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Permintaan Maaf BWF yang Tidak Tuntas

23 Maret 2021   19:11 Diperbarui: 23 Maret 2021   20:24 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo Yones All England. Gambar dari kompas.com

Coba lihat perbedaan cara meminta maaf seperti ini:

Kami minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa tidak menyenangkan yang menimpa anda dan akan menjadikannya pelajaran yang berharga untuk perbaikan di masa yang akan datang.

dengan cara meminta maaf seperti ini:

Kami minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa tidak menyenangkan yang menimpa anda karena komunikasi kami dengan pihak penyelenggara yang belum maksimal. Kami akan segera memperbaikinya agar tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang. 

Permintaan maaf yang kedua terasa lebih lengkap dan tuntas, bukan? Ada pengakuan kesalahan sehingga orang yang menerima permintaan maaf juga bisa memaafkan dengan lebih plong. Apalagi jika diikuti dengan kata-kata: ... untuk itu kami akan memberikan kompensasi kerugian berupa voucher menginap di hotel bintang 5 selama tiga hari dua malam, voucher belanja sebesar dua juta rupiah dan free keanggotaan di fitness club kami selama tiga bulan dan seterusnya ...

Tapi ya, jangankan memberi kompensasi, mengakui kesalahan pun mesti dibalut dengan retorika tebal-tebal dulu.

Memang tentu akan jauh berbeda permintaan maaf level BWF dengan level panitia penyelenggara rapat kelurahan gara-gara salah satu peserta kebagian snack basi, misalnya. Tapi tetap saja ada esensi permintaan maaf yang tidak boleh terlewatkan begitu saja.

Atau bisa jadi juga BWF harus hati-hati mengeluarkan statement karena permohonan maaf ini bersifat resmi, jadi bisa saja memiliki konsekuensi legal jika nanti kasusnya diproses oleh pengadilan olahraga internasional.

Entahlah.

Setelah surat permohonan maaf dilayangkan, bagaimana sebaiknya tanggapan pemerintah? 

Menurut saya, sebaiknya pemerintah harus menunjukkan ketegasan menyikapi insiden All England ini. Jika ini masalah pribadi, tidak apa-apa saling memaafkan satu sama lain. Apalagi bulan puasa sudah dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun