Banyak keuntungan menjadi follower akun-akun pejabat, apalagi yang punya peran penting dalam penyelenggaraan negara. Salah satu keuntungannya adalah dapat mengetahui pemikiran-pemikirannya menyikapi isu-isu aktual yang terkait dengan dirinya, lewat lini masa.
Saya sudah beberapa bulan ini jadi follower twitter Prof. Mahfud MD, Menko Polhukam pada kabinet Indonesia Maju. Dulu ketemu akun twitter Pak Mahfud di lini masa teman yang sudah lebih dulu menjadi pengikutnya. Saya langsung menekan tombol follow tanpa pikir panjang lagi. Tidak di-follow back juga tidak apa-apa.
Dari kicauan-kicauan beliau beberapa hari terakhir ini, saya jadi mengetahui cerita lain terkait kasus HRS (Habib Rizieq Shihab) yang kini sedang jadi perhatian banyak orang.
Jujur, sebenarnya saya kurang memantau secara rinci rentetan sepak terjang HRS setelah pulang ke tanah air. Saya hanya tahu secara garis besar, itu pun dari hasil membaca status media sosial kawan-kawan warganet, atau membaca judul berita yang melintas di lini masa. Jadi jika ada ulasan teman-teman di Kompasiana, saya selalu menyempatkan diri membaca untuk menambah wawasan.
Tapi satu fakta sudah jelas bagi saya: pemerintah memberi perhatian khusus pada sosok fenomenal HRS, walaupun pemerintah kadang membuat kesan cuek bebek.Â
Lepas dari pro dan kontra tentang sosoknya, tidak bisa dipungkiri HRS punya banyak pengikut dan simpatisan, baik secara terang-terangan maupun diam-diam.Â
Jadi sekalipun kerap bikin gaduh dan mengambil posisi frontal terhadap pemerintah, penanganannya tidak boleh gegabah. Salah penanganan dampaknya bisa melebar kemana-mana.
Hal ini diamini Prof Mahfud MD melalui salah satu kicauannya dua hari yang lalu. Kicauannya seperti ini:
Penjelasan: Sebenarnya, mlm sblm MRS mendarat, tgl 9/11/2020 jam 19 sy mengundang Tim Hukum MRS (Sugito dan Ari), sy ngajak diatur silaturrahim di tempat netral utk berdialog dgn MRS utk menjaga negara dan umat ber-sama2 demi kebaikan rakyat dan umat,
sambil melampirkan kicauan salah satu portal berita.
Oh ya, saya perhatikan Prof Mahfud MD memang selalu menggunakan singkatan MRS alih-alih HRS untuk menyebut sosok Rizieq Shihab.
Jadi jika merujuk kepada kicauan tersebut, terlihat sebenarnya sejak awal pemerintah pun sudah membuka ruang silaturahmi kepada pihak HRS. Dan ini saya pikir langkah yang baik untuk menjaga suasana kondusif. Pendekatan non formal dalam mengurai masalah-masalah pelik kadang lebih efektif daripada pendekatan yang formal dan kaku.