Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dor!

8 Desember 2020   20:54 Diperbarui: 8 Desember 2020   20:58 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Dor!

Suara dalam mimpi buruk itu membelah langit metropolitan. 6 jatuh. Gedebuk! Yang ke-7 saksi mata jatuh dari tempat tidur. "Untung hanya mimpi buruk," ucapnya sembari meraba kepala yang terantuk lantai.

Telapak tangannya mengkilat oleh warna darah: merah menghitam.

Saksi mata terkejut. Tapi alih-alih mencari perban dan obat merah, dia malah mengambil gawai untuk memutakhirkan status media sosial. "Ini peristiwa langka," ucapnya. Letusan senpi, frontal, aksi jalanan, semua dalam mimpi yang bermanifestasi menjadi realita.

Dor!

Suara yang dipanggil mimpi buruk itu membelah udara pengap dalam kamar. 1 jatuh. Gedebuk! Tidak ada lagi yang ke-8. Pun status media sosial belum terunggah. 

--- 

kota daeng, 8 desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun