Sejumlah hotel malah melengkapi fasilitas kamar dengan kulkas mini dan brankas mini di kamar. Tapi fasilitas ini biasa disesuaikan dengan rating hotelnya.
Penting juga untuk mengecek ketersediaan kamar smoking room untuk peserta yang merokok (jika dibutuhkan) dan informasi tambahan mengenai charge yang dikenakan jika terjadi early check in, atau late check out untuk jaga-jaga.Â
Kalau hotel bisa memberi kebijakan free untuk ketidaktepatan waktu check in atau check out selama satu atau dua jam, ini bisa jadi kredit yang baik untuk hotel tersebut.
Menu yang Ditawarkan
Salah satu kiat menekan biaya event di hotel adalah pada pengaturan menu konsumsi. Jika budget kegiatan cukup longgar biasa pihak hotel memberi kesempatan kepada tamu untuk melakukan request menu.Â
Tapi jika ingin menekan biaya, pengaturan menu biasa menggunakan sistem asper chef atau pilihan menu diatur oleh oleh pihak hotel cq chef yang bertugas.Â
Sekalipun asper chef, pihak hotel tetap berusaha memberi pelayanan makan dan minum yang tidak mengecewakan. Yang penting dikomunikasikan dengan baik sehingga walau menunya tidak mewah, tetap standar dan memuaskan.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah jarak kitchen atau dapur dengan resto. Kalau berada pada satu lantai berarti waktu untuk mengambil makanan dan minuman dari dapur dan penyajiannya tidak panjang.
Saya memiliki pengalaman menggunakan hotel yang meeting room dan restonya berada di lantai 9 tapi, kitchen-nya di ground floor. Sayangnya, hal ini agak luput dari perhitungan.
Akibatnya saat ada dish yang habis duluan, peserta yang sudah terlanjur antri di buffet mesti menunggu beberapa saat lagi, sebelum makanan diantar petugas F&B hotel ke meja buffet.Â
Belajar dari pengalaman tersebut, saya lebih sigap pada sesi makan berikutnya. Jika dish yang ada di panci saji sudah berkurang lebih dari setengah dan antrian masih panjang, saya langsung meminta petugas untuk segera menambah makanan.