Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Cerah Merah Jambu

21 November 2020   20:39 Diperbarui: 21 November 2020   20:42 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilutrasi gambar dari pixabay.com

Aku hanya bisa memandang
dari balik dinding kaca.

Kamu sudah terlalu lama bersahabat dengan gerimis
menemaninya menjadi rinai hujan.
Kalian menjadi siluet-siluet di tengah padang yang bermandi cahaya bulan.

Terakhir kali kulihat di sana hujan telah dewasa
dia menjadi badai yang tidak bisa kamu kenali lagi.
Kamu ketakutan
dan berlari menyusuri masa lalu.

Sayangnya masa lalu tidak membawa kamu kemana-mana
kamu masih ada di tengah padang bulan itu
ketakutan
dan kini
kesepian.

Aku pun mengumpulkan keberanian dari angin yang dibawa November
dan memecahkan dinding kaca itu.

Lalu sampailah kita di sini
di tengah padang yang bermandi cahaya matahari.

Langit cerah
merah jambu.
Waktu yang tepat untuk membersihkan
kepingan kaca di dalam hatimu.

---


kota daeng, 21 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun