Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepiring Cerpen Misteri

30 Oktober 2020   20:19 Diperbarui: 30 Oktober 2020   20:45 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari freepik.com

Sepiring cerpen misteri kusajikan di atas meja makan. Bukan untuk disantap seperti makanan utama yang kini telah jadi tulang belulang, tapi untuk didengarkan sembari menghabiskan makanan penutup.

Cerpen misteri itu berisi kisah-kisah kelam yang belum pernah diceritakan. Aku sendiri yang menggalinya dari sarkofagus tempat pendongeng terakhir dimakamkan.

Setelah mendengarkan kamu baru boleh menyantapnya sepuasnya. Kabar buruknya, makanan itu harus dihabiskan, jika tidak, dia akan bermanifestasi menjadi ketakutan terbesarmu dan balik memakanmu sampai habis.

Kabar buruk berikutnya, tidak peduli seberapa lapang perutmu, kamu akan selalu merasa kenyang setengah mati pada suapan pertama. Sepiring cerpen misteri itu selalu memakan korban tiap kali tersaji di atas meja makan.

Begitu bisik pendongeng terakhir padaku.

---

kota daeng, 30 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun