Aku sedang memboikot diriku sendiri. Lidah tidak mau menyentuh makanan, kerongkongan tidak ingin mengasup minuman, tidak boleh menghela oksigen ke dalam paru-paru, tidak perlu mengindra apa pun agar tidak ada input ke sel-sel otak.Â
Bagaimana rasanya?Â
Bahkan aku tidak boleh merasakan apa-apa. Aku memboikot ego yang bersemayam di dalam, sembunyi di antara darah dan daging.Â
Cobalah sesekali, terutama setelah memboikot ego yang sembunyi di antara darah dan daging lawan-lawan politikmu, kompetitor bisnismu, kompetitor asmaramu, selingkuhan pasanganmu, Â pencuri tulisanmu, birokrat yang mempersulitmu, orang yang melakukan perundungan terhadapmu.Â
Cobalah sesekali.Â
Setelah berhasil, ceritakan bagaimana sensasinya padaku, orang yang selalu gagal memboikot dirinya sendiri.Â
----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H