Saya selalu bertanya pada kepala sendiri: apa gunanya tulisan "dilarang merokok" dipajang besar-besar? Yang mau merokok ya merokok saja, sama seperti yang tidak merokok ya tidak usah merokok saja. Toleransi gitu loh.
Juga apa gunanya memajang pesan horor "merokok membunuhmu"? Ya ampun! Orang lagi tidur pun kalau sudah ajal bisa mati mendadak, entah dalam damai atau dalam sengketa.
Tapi hari ini setelah rokok divonis bersalah gara-gara kebakaran gedung adyaksa, saya menyesal dan segera berubah haluan. Pun saya menyesal karena sebelumnya telah paranoid gara-gara ruang kerja jaksa cantik ikut terbakar. Mungkin karena terlalu banyak makan teori konspirasi dan minum gosip picisan ya. Mohon dimaafkan.
Jadi sekarang, saya mendukung pesan pada tulisan "dilarang merokok". Bukan karena "merokok membunuhmu" tapi karena merokok bisa mengakibatan kebakaran gedung negara. Camkan!
---
kota daeng, 23 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H