Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Legislator Sedang Berpikir Keras

16 Oktober 2020   20:28 Diperbarui: 16 Oktober 2020   20:34 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari pixabay.com

Seorang legislator dari fraksi BDI (Beneran Demokrasi Indonesia) sedang berpikir keras sembari memandang draft undang-undang setebal 900 halaman di antara tangannya. 6 jam lagi rapat paripurna dimulai, jadi dia masih memiliki waktu untuk memberi sentuhan akhir pada sejumlah peraturan yang akan dipedomani anak-anak negeri.

Ruang kerjanya cukup sejuk berkat mesin pendingin ruangan. Ada sepiring anggur hijau dan infus water di atas meja. Bapak bertubuh tambun berpindah tempat duduk dari kursi kerja ke atas sofa berlapis beludru. Saat menduduki sofa itu terdengar derit kecil, sayup-sayup mirip suara keramaian di pasar kampung. Legislator merasa tidak nyaman lalu menggeser pantatnya, kali ini derit sofa mirip teriakan mahasiswa yang sedang aksi di jalananan.

Setelah mencoba beberapa posisi duduk, sang legislator kembali memberi perhatian pada draft undang-undang dan berpikir keras. Undang-undang ini akan menentukan nasib bangsa beberapa tahun ke depan. Atau mungkin juga beberapa hari ke depan, jika ada rakyat yang khilaf menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi dan juga ada hakim MK yang khilaf mengabulkan gugatan tersebut. Mengingat undang-undang ini begitu strategis, dia harus mengerahkan segenap potensi pikirnya. Tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun.

Masih ada yang kurang! Apa ya?

Ah, legislator lupa menyetel musik favoritnya untuk momentum seperti ini. Gawai anyar yang baru dibeli tiga hari lalu pun disambungkan ke sound system. Tak lama kemudian suara harmoni lagu Fur Elise dari Ludwig van Beethoven memenuhi ruangan kerjanya. Lagu ini sangat membantunya relaksasi agar lebih mampu berpikir keras.

Tak lama kemudian, suara lagu telah bercampur dengan dengkur halus sang legislator. Mudah-mudahan dia sedang berpikir keras dalam mimpinya. Jika tidak, mudah-mudahan Tuhan mengampuninya.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun