Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cerpen Mbak Lilik Masuk "Tren Pekan Ini"

28 September 2020   20:11 Diperbarui: 28 September 2020   20:47 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkap layar kolom Tren Pekan Ini Kompasiana. Gambar: dokpri

Cerpen Mbak Lilik Fatimah yang berjudul Tumbal Pesugihan ditayangkan pukul 05:36 WIB pagi tadi. Dalam waktu sekejap cerpen bertema misteri tersebut langsung melejit ke kolom  Terpopuler dengan capaian view lebih dari 4.000. Walaupun ini sudah di luar kebiasaan untuk perolehan view artikel di kanal fiksi, saya pikir pembacanya tidak akan banyak bertambah lagi. Jadi setelah makan siang dan mampir ke Kompasiana untuk cek view puisi saya yang tayang pagi tadi, saya kembali terkejut karena view-nya sudah lima digit.

Melihat progress kenaikan view tersebut membuat saya tidak kaget lagi ketika melihat cerpen ini sudah nangkring di kolom Tren Pekan Ini dalam waktu kurang dari 24 jam.

Ini fenomena yang menarik. Pasalnya selama ini kolom Tren Pekan Ini lebih sering didominasi oleh artikel dari kanal politik, sesekali diselingi artikel dari kanal humaniora, hiburan, atau dari kanal yang lain. Tapi dari kanal fiksi langka sekali. Malah (koreksi saya kalau salah) seingat saya ini baru yang pertama sejak Kompasiana memiliki wajah baru dengan tambahan kolom tren mingguan.

Saat menulis artikel ini pembacanya sudah menuju ke angka 30.000an. Untuk artikel di kanal fiksi ini sebuah prestasi yang luar biasa. Jadi saat Mbak Lilik memajang tangkap layar cerpen tersebut di facebook, kawan-kawan sesama kompasianer pun memberi apresiasi setinggi-tingginya. Saya salah satunya.

Saya kemudian kepikiran, daripada hanya memberi apresiasi di kolom komentar, mending sekalian dibuat satu artikel khusus, biar lebih banyak lagi yang "ngeh."

Tentang "Tumbal Pesugihan" 

Dari judul cerpen memang sudah menarik, Tumbal Pesugihan. Singkat, padat dan tidak jelas (maksudnya bikin penasaran). Judul-judul berbau mistis seperti ini memang selalu berhasil mendulang peminat.

Tapi kekuatan cerpen ini bukan hanya pada judul saja. Sebagai kompasianer yang sudah malang melintang di dunia perfiksian, Mbak Lilik selalu piawai meramu inspirasi dan diksi menjadi cerita atau puisi yang enak dinikmati. Pembaca yang sudah akrab dengan karya-karya Mbak Lilik pasti setuju dengan pernyataan saya.

Begitu pula dengan karya Tumbal Pesugihan ini. Ritual pesugihan yang sudah acap kita dengar seperti kisah yang diceritakan malu-malu, pada cerpen ini dipaparkan dengan gamblang. Memang penekanannya bukan pada prosesi pesugihannya sendiri, tetapi pada karakter dan plot yang terlibat dalam pesugihan dan menjadi jiwa cerpen ini.

Sihir kepada pembaca pun dituntaskan lewat ending yang mengejutkan. Saya tidak mau menebar spoiler, jadi bagi pembaca yang belum berkunjung ke lapak Mbak Lilik, silakan mencari cerpen yang saya maksud dan dibaca langsung biar tidak penasaran.

Kesimpulannya, dengan kualitas yang ciamik serta pemilihan judul dan lead yang tepat, karya fiksi pun bisa jadi raja panggung artikel terpopuler di Kompasiana. Ini jadi angin segar dan doping semangat bagi para penulis yang kerap mengisi kanal fiksi. Seperti kata mbak Lilik di kolom komentar facebook-nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun