Fakta seringkali hambar sedangkan gosip penuh sensasi rasa
mungkin ini penyebab kita lebih gemar gosip daripada fakta
lalu
membiarkannya mengisi penuh gelas waktu kita
melepaskannya mengunyah habis kuota kita
merelakannya menguras fokus kita.
Akhirnya remeh temeh seperti gadis yang belum kebelet nikah
pun bisa jadi komoditas ghibah
yang kalau dijual harganya malah bisa untuk resepsi mewah.
Jadi tak usah heran jika kita seperti melihat kaca
saat memandang Bu Tejo cum suis
kita menonton diri sendiri dalam layar gawai jadi kita lepas tertawa.
Kita adalah Bu Tejo dan Bu Tejo adalah kita.
Â
Tanpa high heels dan tas branded
Bu Tejo sudah trendy
sudah jadi gaya teranyar rakyat dunia maya kita
yang penuh hiruk pikuk, gegap gempita
tapi miskin esensi dan data.
---
kota daeng, 21 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H