Pada senja kali ini matahari jatuh tegak lurus terhadap lautan.
Tapi sudah semestinya seperti itu, bukan?
ucap para penikmat senja
dari balik lensa kamera mereka.
Tidak ada istimewa.
Langit masih akan bersemu merah
air laut masih akan pasang dan surut.
Saat surut kepiting berdansa di atas akar mangrove
saat pasang nelayan menyiapkan perahu untuk kembali menantang lautan.
Semuanya sudah menjadi ritme pesisir
tidak ada yang istimewa.
Sampai mereka menyadari
matahari ternyata bisa jatuh serong
membentuk pola diagonal
malah kadang-kadang membentuk kurva:
parabola, elips, kurva S
seperti bola api yang dimainkan para atlit sirkus.
Tapi itu baru terjadi jika mereka menurunkan mata kamera
dan mulai menikmati senja dengan hati yang jernih.
---
kota daeng, 19 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H