Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | 5 April 2020

5 April 2020   07:27 Diperbarui: 5 April 2020   07:24 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://northjacksonpress.com/

Di awal pekan suci
pintu gereja masih tertutup rapat
lengang
hampa
seperti katakombe yang ditinggalkan umatnya.

Tapi sesungguhnya tidak ada yang pergi
kami masih tetap di sini
mengatup tangan
di antara bukit-bukit
di tepi belantara
dalam gang-gang sempit
dan pencakar langit.

Bersorak-sorai dalam keheningan
bernyanyi dalam kontemplasi
berdoa dalam kesederhanaan
merenungkan kembali keimanan di tengah pandemi.

kami lambungkan doa dan harapan
pada pemilik kehidupan.
seperti embun di atas daun palma
yang dipanggil matahari.

Badai datang dan pergi
tapi Gereja tidak pernah mati.

---


kota daeng, hari minggu palem 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun